cover
Contact Name
-
Contact Email
jurnal_kimiakemasan@yahoo.com
Phone
+6281806885732
Journal Mail Official
jurnal_kimiakemasan@yahoo.com
Editorial Address
Balai Besar Kimia dan Kemasan, Kementerian Perindustrian Jl. Balai Kimia No.1, Pekayon, Pasar Rebo Jakarta Timur 13710 Indonesia
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kimia dan Kemasan
ISSN : 2088026X     EISSN : 25499424     DOI : http://dx.doi.org/10.24817
Jurnal Kimia dan Kemasan (JKK) publishes original research article related to Applied chemistry including natural product (essential oils, palm oil derivative, natural dye), biopolymer, chemical synthesis, and problems of chemical processes and apparatus; and also packaging material and technology.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 43 No. 1 April 2021" : 10 Documents clear
STABILITAS ZAT WARNA ALAM DAN KADAR TANIN DARI BONGGOL TANAMAN PISANG BATU (Musa Balbisiana) Ni Luh Utari Sumadewi; Dylla Hanggaeni Dyah Puspaningrum
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6760

Abstract

Penggunaan zat warna sintetis pada industri tekstil dapat menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Limbah yang dihasilkan oleh pewarna sintetis menyebabkan pencemaran lingkungan karena terdapat senyawa yang bersifat karsinogenik sehingga apabila limbah tersebut dibuang ke lingkungan akan menjadikan air bau, dampaknya terjadi penipisan oksigen terlarut, kualitas perairan menurun dan kematian makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat penggunaan zat warna sintetis, maka digunakan zat warna alam yang lebih ramah lingkungan. Bonggol pisang merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang dapat digunakan sebagai alternatif zat warna alam. Kandungan kimia yang terdapat pada bonggol pisang antara lain adalah tanin dan flavonoid (Putra, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah menguji stabilitas zat warna alam bonggol pisang terhadap perbedaan lamanya ekstraksi, penambahan peroksida, pengaruh pH, dan jenis pelarut yang digunakan, serta menghitung kadar tanin yang terdapat pada ekstrak bonggol pisang. Untuk menguji stabilitas zat warna dan menentukan kadar tanin digunakan spektrofotometer uv-vis. Dari hasil penelitian lama ekstraksi, penambahan oksidator, pengaruh pH dan jenis pelarut mempengaruhi kestabilan warna dari zat warna alam bonggol pisang. Kadar tannin total pada ekstrak air bonggol pisang pada perendaman 24 jam diperoleh Sebesar 16,443 ± 0,428 GEA/g dan kadar tannin pada ekstrak etanol perendaman 8 jam diperoleh sebesar 194,919 ± 24,094 GEA/g.
SYNTHESIS OF POLYANILINE MICROCELLULOSE COMPOSITE Lela Mukmilah Yuningsih; Dikdik Mulyadi; Devia Indriani
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6326

Abstract

In this study, the Polyaniline-Microcellulose composite was produced as a solid electrolyte. In the previous research, polyaniline-cellulose composite has been carried out. However, the electronegativity and electrical voltage are still below the conventional batteries. In order to increase its performance, a polyaniline-microcellulose composite was synthesized. The purpose of this research is to determine the effect of the Polyaniline-Microcellulose composite on its conductivity and voltage values. Microcellulose synthesis used a combination method of sulfuric acid hydrolysis with concentrations of  30%-64% and sonication. Polyaniline - Microcellulose composite was synthesized via polymerization of aniline using chemical oxidation and sonication. Microcellulose was characterized using particle size analyzer (PSA). Microcellulose and PANI-microcellulose composites were characterized using FTIR, SEM-EDX, and XRD. The conductivity values and electrical quantities of PANI-Microcellulose composite were measured using LCR-meter and Digital Multimeter, respectively. The diameter of the microcellulose particles were between 20 nm – 40,6 µm. Microcellulose and PANI-Microcellulose composites showed identical absorption bands, namely the stretching vibrations to-OH and CH (aliphatic), which were shown at wavelengths 3444.87 cm-1 and 2897.08 cm-1, two typical groups of cellulose. The typical groups of PANI are bending vibrations from N-H, stretching vibrations of C=C, C-N, and quinoid ring C=N at wavelengths 1566.20 cm-1, 1479.40 cm-1, 1300.02 cm-1, and 1141.86 cm-1. PANI-Microcellulose composite morphology showed that PANI had been dispersed on microcellulose and free from impurities. The degrees of crystallinity are 30.9343% for microcellulose and 14.6079% for PANI-microcellulose. The optimum conductivity value of PANI-microcellulose composite at a ratio of 1:10 is 0.036013 S/cm; the electrical voltage is 1.34 volts with an electric current of 83 mA.
THE POTENTIAL OF ACTIVE COMPOUNDS Polyscias Scutellaria AS INHIBITORS IN CERVICAL CANCER WITH VIRTUAL SCREENING APPROACH Muhammad Rizki Kurniawan; Aji Humaedi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6836

Abstract

Cervical cancer is a gynecologic disease that has a high enough malignancy that affects women. In cervical cancer, it is known that the overexpression of Bcl-2 protein is 14.3% in non-invasive cervical carcinoma and 65.2% in invasive cervical carcinoma. The Bcl-2 protein is an important regulator of growth and differentiation pathways. Bcl-2 has anti-apoptotic activity but permeabilization occurs through the mitochondrial pathway, triggering the release of cytochrome c, which then interacts with Apaf-1 for caspase-9 activation and apoptosis occurs. This study aims to determine the mechanism of inhibition of overexpression of Bcl-2 protein by bioactive compounds from the Polyscias scutellaria plant with a virtual screening approach through in silico studies. The in silico study was carried out with the stages of tracking molecular targets, preparation, optimization, simulation and analysis of docking results. The results of the docking analysis showed that the bioactive compounds of the mangkokan plant provided inhibitory activity with gibbs energy values of -6.07, -5.18, -5.43 and -6.02, respectively. Thus the bioactive compounds from the mangkokan plant have potential as Bcl-2 inhibitors in cervical cancer.
ISOLASI DAN SKRINING MIKROALGA AIR TAWAR SEBAGAI SUMBER PIGMEN KAROTENOID Arif Juliari Kusnanda; Bayu Afnovandra Perdana; Abdi Dharma; Zulkarnain Chaidir
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6827

Abstract

Mikroalga menjadi salah satu sumber senyawa aktif yang memiliki potensi sebagai sumber pangan fungsional sebagai antioksidan seperti karotenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi mikroalga dari sumber perairan air tawar dan melakukan penapisan terhadap mikroalga sebagi sumber karotenoid. Mikroalga diisolasi dengan menggunakan mikropipet dan dikultivasi dalam media Bold’s Basald Medium (BBM). Penentuan tingkat pertumbuhan dengan spektrofotometer UV-Vis, penentuan berat biomassa kering secara gravimetri, skrining total karotenoid dilakukan menggunakan metode Lichtenthaller dengan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh empat spesies mikroalga dengan warna hijau yang menandakan semuanya merupakan golongan mikroalga chlorophyta (alga hijau). Skirining total karotenoid dilakukan terhadap empat spesies hasil isolasi dan 2 spesies mikroalga dari Laboratorium Biokimia yaitu Scenedesmus rubescens dan Galdiera sulphuraria. Hasil skrining kandungan total karotenoid tertinggi adalah mikroalga hasil isolasi dari air kolam dengan yang merupakan genus chlorophyta sebesar 36±0,25 μg/g. Hasil ini memberikan informasi isolat mikroalga hasil isolasi dapat dijadikan sebagai mikroalga potensial sebagai sumber dan produksi karotenoid.  
Cover Vol. 43 No.1 April 2021 JKK Editor
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6974

Abstract

KARAKTERISASI KOMPOSIT BIODEGRADABLE FOAM DARI LIMBAH SERAT KERTAS DAN KULIT JERUK UNTUK APLIKASI KEMASAN PANGAN Resti Marlina; Sukma Surya Kusumah; Yuli Sumantri; Achmad Syarbini; Agustina Arianita Cahyaningtyas; Ismadi Ismadi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6765

Abstract

Polystirena foam (styrofoam) merupakan salah satu kemasan pangan yang banyak digunakan dalam industri makanan. Namun, styrofoam memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan dikarenakan sifatnya yang sulit terurai dan mudah bereaksi dengan panas. Biodegradable foam (biofoam) merupakan salah satu alternatif kemasan pangan pengganti styrofoam konvensional yang aman untuk kesehatan dan mudah terurai. Pada penelitian ini akan dibahas proses pembuatan dan karakterisasi produk komposit biodegradable foam yang terbuat dari limbah serat kertas dan kulit jeruk. Karakterisasi biodegradable foam dilakukan dengan melakukan uji sifat fisik, mekanik, morfologi dan derajat degradasinya. Variasi komposisi serat kertas dan kulit jeruk sebesar 5, 10, dan 15 % dilakukan secara bergantian untuk tiap sampel yang diberikan. Densitas biofoam terendah diperoleh dari komposisi serat kertas (SK) 5% dan kulit jeruk (KJ) 5% dengan nilai 0,18 g/cm3. Daya serap air dan pengembangan tebal (thickness swelling) terendah diperoleh dari komposisi SK dan KJ masing-masing 10% dengan nilai 80,87% dan 5%. Untuk sifat mekanis, kuat tarik terbesar diperoleh dari komposisi SK 5% dan KJ 5% sebesar 3,38 MPa dan modulus elastisitas terbesar didapatkan pada komposisi SK dan KJ masing-masing 10% dengan nilai 45,16 MPa. Derajat degradasi terbaik diperoleh untuk sampel dengan komposisi SK 5% dan KJ 15% sebesar 24,90%. Morfologi penampang bioafoam secara umum menunjukkan struktur serat berongga yang berasal dari serat kertas dan penjerapan udara akibat dari efek penambahan glutaraldehida. Secara umum sampel biofoam terbaik terwakilkan oleh sampel B5 dengan komposisi SK dan KJ masing-masing 10%. Berdasarkan hasil uji degradasi biofoam, penambahan konsentrasi kulit jeruk cukup konsisten dalam meningkatkan nilai derajat degradasi pada penelitian ini.
Preface JKK Vol. 43 No. 1 April 2021 JKK Editor
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6976

Abstract

EFEKTIVITAS DAUN PANDAN LAUT BERDURI (Pandanus tectorius) DARI PESISIR PANTAI CIKALONG SEBAGAI BIOSORBEN MINYAK JELANTAH Ira Rahmiyani; Anindita Trikusuma Pratita; Windi Susi Indryani; Anna Yuliana; Lina Rahmawati Rizkuloh
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6473

Abstract

Minyak goreng yang telah digunakan beberapa kali mengolah bahan pangan akan bersifat toksik apabila digunakan secara terus menerus dalam waktu jangka panjang, sehingga diperlukan zat yang dapat mengadsorpsi senyawa toksik tersebut. Kandungan selulosa yang tinggi pada daun pandan laut dapat dimanfaatkan sebagai biosorben untuk meningkatkan kualitas minyak jelantah. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan efektivitas daun pandan laut sebagai biosorben serta perubahan gugus fungsi dan struktur morfologi sebelum dan setelah dilakukan aktivasi. Serbuk daun pandan laut diaktivasi menggunakan NaOH 1,5N selama 24 jam kemudian dibilas dengan akuades sampai pH netral dan dikeringkan sampai menghasilkan serbuk yang halus. Hasil uji organoleptik biosorben dari daun pandan laut berduri yang telah diaktivasi menunjukkan perbaikan dalam segi warna dan bau minyak jelantah. Hasil pengujian kualitas minyak jelantah berdasarkan SNI menunjukkan bahwa minyak jelantah mengalami penurunan kadar air terbesar dengan efesiensi 97,70%, penurunan kadar asam lemak bebas terbesar dengan efesiensi 90,67% dan penurunan bilangan peroksida terbesar dengan efesiensi 82,95%. Hasil analisis FTIR biosorben setelah diaktivasi mengalami perubahan dibandingkan dengan sebelum diaktivasi yaitu dengan bergesernya bilangan gelombang –CH, -OH dan hilangnya serapan gugus C=C lignin yang menunjukkan adanya pergeseran-pergeseran serapan yang mengindikasikan adanya perubahan sifat setelah proses aktivasi. Hasil analis SEM, biosorben yang telah diaktivasi pori-porinya menjadi lebih terbuka dibandingkan dengan serbuk sebelum aktivasi. Aplikasi penggunaan biosorben daun pandan laut berduri (Pandanus tectorius) dalam meningkatkan mutu kualitas minyak jelantah sebesar 80 - 90% dilakukan dengan penambahan biosorben sebanyak 15 gram ke dalam 100 mL minyak jelantah dengan waktu pengadukan selama 60 menit.
KOMPOSISI KIMIA, AKTIVITAS ANTIBAKTERI, DAN POTENSI SEBAGAI KEMASAN AKTIF BEBERAPA MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN REMPAH INDONESIA Retno Yunilawati; Windri Handayani; Dwinna Rahmi; Aminah Aminah; Cuk Imawan
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6704

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui komposisi kimia dan aktifitas antibakteri dari 6 jenis minyak atsiri Indoensia. Minyak atsiri  tersebut adalah minyak ketumbar, minyak bunga cengkeh, minyak sereh dapur, minyak kulit jeruk purut, minyak kayu manis, dan minyak kapulaga. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu karakterisasi minyak atsiri menggunakan Gas Chromatography Mass Spectrometer (GC-MS) dan penentuan aktivitas antibakteri dari masing-masing minyak atsiri dengan bakteri gram positif Staphylococcus aureus NBRC 100910 dan bakteri gram negatif Escherichia coli NBRC 3301. Aktivitas antibakteri dinyatakan sebagai diameter zona hambat yang terbentuk pada saat pengujian. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur dan minyak kayu manis memiliki aktivitas antibakteri  yang kuat  terhadap E. coli NBRC 330 dan S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat pada E. coli NBRC 330 masing-masing sebesar 24 mm, 47 mm dan 34 mm; dan pada S.aureus NBRC 100910 masing masing sebesar 22 mm, 25 mm dan 35 mm. Minyak bunga cengkeh memiliki aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang pada E. coli NBRC 330 (19 mm) dan kuat pada S.aureus NBRC 100910 (28 cm). Minyak kapulaga menunjukkan aktivitas antibakteri dengan tingkat sedang  terhadap dua bakeri tersebut dengan diameter zona hambat 14 mm untuk E. coli NBRC 330 dan 12 mm untuk S.aureus NBRC 100910. Minyak kulit jeruk purut hanya memiliki aktivitas antibakteri terhadap S.aureus NBRC 100910 dengan diameter zona hambat sebesar 22 mm. Minyak ketumbar, minyak sereh dapur, dan minyak kayu manis berpotensi besar untuk diaplikasikan dalam memperpanjang umur simpan makanan melalui teknologi kemasan aktif berdasarkan aktivitas antibakterinya.
OPTIMASI SUHU DAN WAKTU PROSES PADA EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) Eni Budiyati; Vicka Haningtyas
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 43 No. 1 April 2021
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v43i1.6146

Abstract

Gelatin merupakan senyawa yang terdiri atas 50,5% karbon, 17% nitrogen, 6,8% hidrogen, dan 25,2% oksigen. Senyawa ini merupakan campuran dari protein dan peptida yang dapat dihasilkan dari proses ekstraksi kolagen hewan. Pemanfaatan gelatin dalam berbagai industri, yaitu industri makanan dan minuman, industri fotografi, farmasi, kecantikan, dan industri kimia lainnya. Pemilihan tulang ikan bandeng sebagai bahan baku penelitian karena jumlahnya yang relatif banyak dan belum diimbangi oleh pengolahan terhadap limbah tulang ikan bandeng tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi gelatin dari tulang ikan bandeng (Chanos chanos). Di samping itu, studi ini juga mengevaluasi pengaruh suhu dan ekstraksi terhadap karakteristik gelatin yang dihasilkan. Tulang ikan bandeng diekstraksi dalam gelas beker dan diaduk dengan kecepatan pengadukan yang konstan, yaitu sekitar 520 rpm. Variasi suhu yang diinvestigasi adalah 50°C, 70°C, dan 90°C. Sedangkan variasi waktu ektraksi yang digunakan adalah 1,5 jam, 2 jam, 2,5 jam, dan 3 jam. Rendemen gelatin tertinggi diperoleh pada suhu 70°C dan waktu ekstraksi 2,5 jam, yaitu sekitar  2,43%. Sedangkan karakteristik hasil penelitian terbaik diperoleh pada suhu 70°C, dan waktu reaksi 2 jam dengan kadar air 8%, kadar abu 2%, viskositas 2,237 cP, dan pH 4,2. Hasil gelatin ini diaplikasikan pada pembuatan resep sirup. Gelatin tulang ikan bandeng dengan konsentrasi 7%/L dibutuhkan untuk memperoleh viskositas sirup yang sama dengan sirup komersial.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol. 43 No. 2 Oktober 2021 Vol. 43 No. 1 April 2021 Vol. 42 No. 2 Oktober 2020 Vol. 42 No. 1 April 2020 Vol. 41 No. 2 Oktober 2019 Vol. 41 No. 1 April 2019 Vol. 40 No. 2 Oktober 2018 Vol. 40 No. 1 April 2018 Vol. 39 No. 2 Oktober 2017 Vol. 39 No. 1 April 2017 Vol. 38 No. 2 Oktober 2016 Vol. 38 No. 1 April 2016 Vol. 37 No. 2 Oktober 2015 Vol. 37 No. 1 April 2015 Vol. 36 No. 2 Oktober 2014 Vol. 36 No. 1 April 2014 Vol. 35 No. 2 Oktober 2013 Vol. 35 No. 1 April 2013 Vol. 34 No. 2 Oktober 2012 Vol. 34 No. 1 April 2012 Vol. 33 No. 2 Oktober 2011 Vol. 33 No. 1 April 2011 Vol. 32 No. 2 Oktober 2010 Vol. 32 No. 1 April 2010 BULLETIN PENELITIAN VOL. 28 NO. 1 APRIL 2006 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 2 DESEMBER 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 27 NO. 1 APRIL 2005 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 2 DESEMBER 2004 BULLETIN PENELITIAN VOL. 26 NO. 1 APRIL 2004 Bulletin Penelitian Vol. 25 No. 3 Desember 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 2 AGUSTUS 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 25 NO. 1 APRIL 2003 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 2 DESEMBER 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 24 NO. 1 JUNI 2002 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 2 DESEMBER 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 23 NO. 1 JUNI 2001 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 2 DESEMBER 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. 22 NO. 1 JUNI 2000 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 3 DESEMBER 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 2 AGUSTUS 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XXI NO. 1 APRIL 1999 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 3 DESEMBER 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 2 AGUSTUS 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XX NO. 1 APRIL 1998 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 3 DESEMBER 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 2 AGUSTUS 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XIX NO. 1 APRIL 1997 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 3 DESEMBER 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 2 AGUSTUS 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVIII NO. 1 APRIL 1996 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 4 DESEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XVII NO. 3 SEPTEMBER 1995 BULLETIN PENELITIAN VOL. XV NO. 46 Maret 1991 BULLETIN PENELITIAN NO.45 TRIWULAN III 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.44 TRIWULAN II 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.43 TRIWULAN I 1989/1990 BULLETIN PENELITIAN NO.38 TRIWULAN IV 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.36 TRIWULAN II 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.35 TRIWULAN I 1987/1988 BULLETIN PENELITIAN NO.34 TRIWULAN IV 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.33 TRIWULAN III 1985/1986 BULLETIN PENELITIAN NO.26 TRIWULAN IV 1983/1984 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.15 & 16 JULI & OKTOBER 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN IV NO.13 & 14 JANUARI & APRIL 1979 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.11 & 12 JULI & OKTOBER 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.10 APRIL 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN III NO.9 JANUARI 1978 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.8 OKTOBER 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.7 JULI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN II NO.5 JANUARI 1977 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.4 OKTOBER 1976 BULLETIN PENELITIAN TAHUN I NO.3 JULI 1976 More Issue